Perbandingan asyariyah dan muktazilah dalam hal konsep ketuhanan. Di dalam Islam terdapat beberapa aliran dalam teologi, yang paling banyak pengaruhnya adalah Asyariyaah dan Mu’tazilah. Keduanya mempunyai pengikut yang banyak hingga pemikiran-pemikirannya bisa lestari hingga hari ini. Meski demikian, keduanya juga mempunyai banyak kritik.
Artikel ini akan membahas tentang perbandingan mazhab pemikiran ketuhanan antara Asyariyah dan Mu’tazliah.
Konsep Ketuhanan Al Asy’ariyah
Imam al-Asy’ari sebagai pendiri aliran ini berpendapat tentang ketauhidan dalam suatu tulisannya “bahwa Allah SWT tuhan yang Esa, tunggal, Maha Mutlak tidak ada tuhan selainnya” pengertian tauhid menurutnya bahwa makna wahid dan ahad adalah menyendiri yang berarti penafian terhadap yang menyamai dalam zat, perbuatan dan sifat, “Karena Dia dalam Zat Nya tidak terbagi, dalam sifatNya tidak ada yang menyamai, dan dalam pengaturanNya tidak ada sekutu”
Lebih lanjut Imam al-Haramain (w. 478/1085) menegaskan bahwa makna tauhid adalah menyakini ke Esa an Allah SWT dan bahwa tidak ada Tuhan selain Nya.
Baca juga Memahami Asyariyah sebagai Salah Satu Mazhab Pemikiran Islam
Imam Asy’ari menggunakan argument rasional yang didasarkn kepada ayat Al-Qur’an dengan mengutip sebagian ayat-ayatNya. Beliau menjabarkan konsep tauhid dalam tiga aspek yaitu,